IX. Teori Myrdal
Profesor Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi
menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya
mendapat keuntungan semakin banyak, dan mereka tertinggal di belakang
menjadi semakin terhambat.
Prof. Myrdal yakin bahwa menerapkan gagasan keseimbangan-stabil sebagai
dasar suatu teori yang dipergunakan untuk menjelaskan perubahan suatu
sistem sosial adalah keliru. Tetapi, jika kita tetap menerapkan
analisis keseimbangan tersebut, maka “suatu perubahan akan senantiasa
menimbulkan reaksi di dalam sitem itu sendiri dalam bentuk
perubahan-perubahan yang secara keseluruhan bergerak ke arah yang
berlawanan dengan perubahan pertama.
Gunnar Myrdal dalam bukunya yang Economic Theory and Underdeveloped Regions (1957) Menjelaskan sebuah konsep yang sekarang kita kenal sebagai proses kausasi kumulatif (circular cumulative causations).
Menurut Myrdal, Pembangunan di negara-negara yang lebih maju akan
menyebabkan keadaan yang dapat menimbulkan hambatan yang lebih besar
bagi negara-negara yang terbelakang untuk dapat maju dan berkembang.
Keadaan yang menghambat ini disebut sebagai backwash effects.
Menurut Myrdal, ada tiga faktor yang menyebabkan muncuknya backwash effects yaitu :
1. Pola perpindahan penduduk (migrasi) dari negara miskin ke negara yang lebih maju.
2. Pola
aliran modal yang terjadi, Menurut Myrdal, ada tiga hal yang
menyebabkan suatu negara miskin mengalami kesulitan dalam mengembangkan
pasar atas hasil-hasil industrinya, sehhingga memperlambat perkembangan
ekonomi di daerah tersebut.
a) Kurangnya ketersediaan modal di negara miskin
b) Adanya kecenderungan bahwa modal lebih terjamin dan mampu menghasilkan pendapatan yng lebih tinggi d negara yang lebih maju
c) Pola perdagangan didominasi oleh industri-industri di negar-negara yang lebih maju
3. Jaringan transportasi yang lebih baik di negara-negara yang lebih maju.
Teori Myrdal
Prof. Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan
suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat
keuntungan semakin banyak, dan mereka yang tertinggal dibelakang menjadi
semakin terhambat. Dampak balik (backwash effect) cenderung membesar
dan dampak sebar (spread effect) cenderung mengecil. Secara komulatif
kecendrungan ini semakin memperburuk ketimpangan internasional dan
menyebabkan ketimpangan regional di Negara-negara terbelakang.
Tesis Myrdal
Prof. Myrdal membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya
disekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan
internasional. Untuk menjelaskan hal itu dia memakai ide ”dampak balik
dan dampak sebar”. Dia mendefinisikan dampak balik sebagai semua
perubahan yang bersifat merugikan. Sedangkan dampak sebar menunjuk
pada dampak memontum pembangunan yang menyebar secara sentrifugal dari
pusat pengembangan ekonomi ke wilayah-wilayah lainnya.
18. Teori pembangunan ekonomi Fei-Ranis
Teori John Fei dan Gustav Ranis
Teori tersebut berkenaan dengan suatu Negara terbelakang yang kelebihan
buruh disertai perekonomian yang miskin sumberdaya, dimana sebagian
besar penduduk bergerak di bidang pertanian di tengah pengangguran hebat
dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi pertaniannya
mandeg. Kebanyakan orang bergerak dilapangan pertanian tradisional,
bidang-bidang nonpertanian memang ada, tetapi begitu banyak
mempergunakan modal.
Berdasarkan beberapa asumsi, maka Fei dan Ranis menelaah pembangunan
ekonomi surplus-buruh menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap pertama, para
penganggur tersamar, yang tidak menambah output pertanian, di alihkan
ke sektor industri dengan upah institusional yang sama. (2) tahap
kedua, pekerjaan pertanian menambah keluaran pertanian tapi
memproduksi lebih kecil daripada upah institusional yang mereka peroleh.
(3) tahap ketiga yang menandai akhir tahap landas dan awal
pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan lebih
besar daripada perolehan upah institusional.
- See more at: http://h34lthy.blogspot.com/2012/10/tokoh-dan-teori-pembangunan-ekonomi_7465.html#sthash.mdNNOMcr.dpuf
Teori Myrdal
Prof. Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan
suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat
keuntungan semakin banyak, dan mereka yang tertinggal dibelakang menjadi
semakin terhambat. Dampak balik (backwash effect) cenderung membesar
dan dampak sebar (spread effect) cenderung mengecil. Secara komulatif
kecendrungan ini semakin memperburuk ketimpangan internasional dan
menyebabkan ketimpangan regional di Negara-negara terbelakang.
Tesis Myrdal
Prof. Myrdal membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya
disekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan
internasional. Untuk menjelaskan hal itu dia memakai ide ”dampak balik
dan dampak sebar”. Dia mendefinisikan dampak balik sebagai semua
perubahan yang bersifat merugikan. Sedangkan dampak sebar menunjuk
pada dampak memontum pembangunan yang menyebar secara sentrifugal dari
pusat pengembangan ekonomi ke wilayah-wilayah lainnya.
18. Teori pembangunan ekonomi Fei-Ranis
Teori John Fei dan Gustav Ranis
Teori tersebut berkenaan dengan suatu Negara terbelakang yang kelebihan
buruh disertai perekonomian yang miskin sumberdaya, dimana sebagian
besar penduduk bergerak di bidang pertanian di tengah pengangguran hebat
dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi pertaniannya
mandeg. Kebanyakan orang bergerak dilapangan pertanian tradisional,
bidang-bidang nonpertanian memang ada, tetapi begitu banyak
mempergunakan modal.
Berdasarkan beberapa asumsi, maka Fei dan Ranis menelaah pembangunan
ekonomi surplus-buruh menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap pertama, para
penganggur tersamar, yang tidak menambah output pertanian, di alihkan
ke sektor industri dengan upah institusional yang sama. (2) tahap
kedua, pekerjaan pertanian menambah keluaran pertanian tapi
memproduksi lebih kecil daripada upah institusional yang mereka peroleh.
(3) tahap ketiga yang menandai akhir tahap landas dan awal
pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan lebih
besar daripada perolehan upah institusional.
- See more at: http://h34lthy.blogspot.com/2012/10/tokoh-dan-teori-pembangunan-ekonomi_7465.html#sthash.mdNNOMcr.dpuf
Teori Myrdal
Prof. Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan
suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat
keuntungan semakin banyak, dan mereka yang tertinggal dibelakang menjadi
semakin terhambat. Dampak balik (backwash effect) cenderung membesar
dan dampak sebar (spread effect) cenderung mengecil. Secara komulatif
kecendrungan ini semakin memperburuk ketimpangan internasional dan
menyebabkan ketimpangan regional di Negara-negara terbelakang.
Tesis Myrdal
Prof. Myrdal membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya
disekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan
internasional. Untuk menjelaskan hal itu dia memakai ide ”dampak balik
dan dampak sebar”. Dia mendefinisikan dampak balik sebagai semua
perubahan yang bersifat merugikan. Sedangkan dampak sebar menunjuk
pada dampak memontum pembangunan yang menyebar secara sentrifugal dari
pusat pengembangan ekonomi ke wilayah-wilayah lainnya.
18. Teori pembangunan ekonomi Fei-Ranis
Teori John Fei dan Gustav Ranis
Teori tersebut berkenaan dengan suatu Negara terbelakang yang kelebihan
buruh disertai perekonomian yang miskin sumberdaya, dimana sebagian
besar penduduk bergerak di bidang pertanian di tengah pengangguran hebat
dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi pertaniannya
mandeg. Kebanyakan orang bergerak dilapangan pertanian tradisional,
bidang-bidang nonpertanian memang ada, tetapi begitu banyak
mempergunakan modal.
Berdasarkan beberapa asumsi, maka Fei dan Ranis menelaah pembangunan
ekonomi surplus-buruh menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap pertama, para
penganggur tersamar, yang tidak menambah output pertanian, di alihkan
ke sektor industri dengan upah institusional yang sama. (2) tahap
kedua, pekerjaan pertanian menambah keluaran pertanian tapi
memproduksi lebih kecil daripada upah institusional yang mereka peroleh.
(3) tahap ketiga yang menandai akhir tahap landas dan awal
pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan lebih
besar daripada perolehan upah institusional.
- See more at: http://h34lthy.blogspot.com/2012/10/tokoh-dan-teori-pembangunan-ekonomi_7465.html#sthash.mdNNOMcr.dpuf
Komentar
Posting Komentar