I. Teori Klasik
Teori klasik atau bisa juga disebut aliran klasik muncul akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19. Aliran klasik sendiri dalam sejarahnya ada dua yaitu: aliran Klasik dan aliran Neo Klasik.
1. Aliran klasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya sebelum tahun 1870 an, yang termasuk dalam
golongan ini adalah Adam Smith, Robert Malthus, David Ricardo dan John Stuart Mill.
2. Aliran neo klasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya sesudah tahun 1870 an, yang termasuk
dalam golongan ini adalah Alfred Marshall, Leon Walras dan Knut Wicksel.
Adam Smith
Adam Smith sangat terkenal sebagai pelopor dalam perkembangan ilmu ekonomi, maka tidaklah heran kalau dia mendapat julukan sebagai bapak ilmu ekonomi, hal ini sangat beralasan sebab Adam Smith lah orang pertama sebagai pelopordari perkembangannya ilmu ekonomi dan juga pelopor dalam pentingnya kebijaksanaan Laissez Faire serta ahli ekonomi pertama yang banyak menumpahkan perhatiannya pada masalah pembangunan ekonomi. Menurut Adam Smith kebijaksanaan Laissez Faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat. Kebijaksanaan Laissez Faire adalah suatu kebijaksanaan yang sifatnya memberikan kebebasan yang maksimal kepada para pelaku dalam perekonomian untuk melakukan kegiatan yang disukainya dan meminimalkan campur tangan Pemerintah dalam perekonomian. Sistem ekonomi yang demikian dinamakan juga sistem mekanisme pasar atau sistem pasar bebas. Ada beberapa hal berkaitan dengan pandangan Adam Smith, yaitu :
1. Hukum Alam
2. Pembagian kerja
3. Proses akumulasi modal
4. Investasi
5. Tingkat suku bunga
6. Pertumbuhan ekonomi
David Ricardo
David Ricardo terkenal dengan teori Ricardian menulis dalam bukunya The priciples of political economy and taxation pada tahun 1912 – 1823. David Ricardo dalam analisanya mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi menjelaskan sebagai berikut :
Pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah. Pada keadaan seperti ini para pengusaha dalam menjalankan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor produksi, mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi. Dengan tingkat keuntungan yang tinggi itu dapat mempertinggi tingkat modal yang dimiliki yang selanjutnya dapat mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat produktivitas ini para pekerja mulai menuntut tingkat upah yang tinggi.
Pada tingkat upah yang tinggi mengakibatkan penduduk bertambah sedang luas lahan tetap dengan demikian mutu tanah juga mulai menurun, sewa tanah semakin tinggi mengakibatkan pendapatan menurun yang selanjutnya mengakibatkan tingkat keuntungan para pengusaha menjadi berkurang. Dengan demikian modal juga menjadi berkurang, permintaan tenaga kerja berkurang, upah turun. Begitu terus sampai tingkat upah mencapai minim. Dalam keadaan seperti ini dikatakan dalam kondisi stationary state atau perekonomian dalam keadaan statis (pertumbuhan berhenti). Ricardo membagi masyarakat dalam tiga golongan, yaitu :
1. Masyarakat pekerja atau buruh
2. Masyarakat pengusaha atau kapitalis
3. Tuan tanah atau bangsawan
Teori pembangunan ekonomi dari kaum klasik pada intinya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa tingkat perkembangan / pembangunan ekonomi dalam masyarakat tergantung pada 4 faktor yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Jumlah stok alat-alat modal
c. Luas tanah
d. Tingkat teknologi
2. Pendapatan nasional suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi 3 faktor yaitu :
a. Upah para pekerja
b. Keuntungan pengusaha
c. Sewa tanah bagi pemilik tanah
3. Kenaikan upah mengakibatkan jumlah penduduk meningkat.Tingkat keuntungan merupakan faktor
penentu pembentukan modal, keuntungan tidak berubah (tetap atau menurun) maka perekonomian dalam
keadaan stationary state.
4. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku untuk segala kegiatan ekonomi.
David Ricardo dan Robert Malthus (Pesimis Dalam Jangka Panjang) Kedua ahli ekonomi klasik ini berbeda sekali padangannya dengan Adam Smith yang optimis.Adapun berbedaan pandangan antara Adam Smith dan kedua ahli tersebut disebabkan adanya pandangan yang berbeda mengenai peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi. Menurut Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk yang berjalan dengan cepat akan memperbedar jumlah penduduk hingga dua kali lipat dalam waktu satu generasi, yang nantinya hal tersebut akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke taraf yang lebih rendah. Pada tingkat ini pekerja akan menerima upah yang hanya cukup untuk hidup (subsistance level).
Apabila yang dibicarakan mengenai teori pertumbuhan dari klasik, maka yang dimaksud adalah teori pertumbuhan dari Ricardo yang sangat dipengaruhi teori perkembangan penduduk dari Malthus dan teori hasil lebih yang semakin berkurang.
John Stuart Mill
John Stuart Mill ini sependapat dengan Adam Smith, bahwa spesialisasi atau pembagian kerja akan mempertinggi keahlian pekerja, memperbaiki organisasi produksi dan mendorong dilakukannya inovasi sehingga akan mempertinggi tingkat produktivitas dan mempelancarpembangunan ekonomi. Suatu spesialisasi luas ini dibatasi oleh luas pasar.Mengenai pandangan penduduk sama dengan Ricardo yaitu penduduk akan semakin meningkat terus, luas tanah tetap sehingga berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang yang selanjutnya mengakibatkan keadaan statinary state.Sumbangan yang penting dari Mill dalam pembangunan ekonomi ini adalah mengenai faktor-faktor non ekonomi yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi. Faktor-faktor non ekonomi tersebut antara lain :
1. Kepercayaan masyarakat.
2. Kebiasan-kebiasaan berpikir masyarakat.
3. Adat istiadat.
4. Corak institusi-institusi dalam masyarakat.
Mill berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang penting yang menyebabkan ketiadaan pembangunan ekonomi di Asia. Di samping itu tingkat pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi pembangunan ekonomi, sebab tingkat pengetahuan ini akan menentukan tingkat kemajuan industri yang dapat dicapai.
Menurut Mill pembangunan ekonomi tergantung pada dua hal, yaitu :
a) Perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat.
b) Perbaikan untuk menghapus penghambat-penghambat dalam pembangunan ekonomi yang diciptakan
oleh manusia.
Oleh karena itu Mill menekankan pada pentingnya pendidikan ini sebab dengan pendidikan dapat mempertinggi pengetahuan tehnis masyarakat dan mempertinggi pengetahuan umum masyarakat, pendidikan dapat juga menciptakan pandangan-pandangan dan kebiasaan yang lebih modern.
Komentar
Posting Komentar