VII. Teori Rostow
Menurut
Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam lima tahap.
Lima tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi,
social dan politik yang terjadi. Proses pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap, yaitu :
1. Masyarakat tradisional
Sistem
ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian,
dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia
lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya.
Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas
sosial dan vertikal rendah.
Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktivitas masyarakat rendah.
2. Struktur sosial bersifat hierarki, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan nenek moyang mereka.
3. Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
2. Pra-kondisi tinggal landas
Pembangunan
ekonomi menurut Rostow sadalah suatu proses yang menyebabkan perubahan
karekteristik penting suatu masyarakat, misalnya perubahan keadaan
sistem politik, struktur social, system nilai dalam masyarakat dan
struktur ekonominya. Jika perubahan seperti itu terjadi, maka
pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sudah terjadi. Suatu masyarakat yang
sudah mencapai proses pertumbuhan yang demikian sifatnya, dimana
pertumbuhan ekonomi sudah sering terjadi, boleh dianggap sudah berada
pada tahap prasyarat tinggal landas.
Tahap
prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu masa
transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai
pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-sustainable growth). Menurut
Rostow, pada tahap ini dan sesudhnya pertumbuhan ekonomi akan terjadi
secara otomatis.
Tahap
prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak. Pertama adalah tahap
prasyarat lepas landas yang dialami oleh Negara Eropa, Asia, Timur
tengah, dan Afrika, dimana tahap ini dicapai dengan perombakann
masyarakat tradisional yang sudah lama ada. Corak yang kedua adalah
tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh Negara-negara Born free
(menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dimana
Negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus
merombak system masyarakat yang tradisional.
Hal ini disebabkan oleh sifat dari masyarakat Negara-negara tersebut
terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifit-sifat yang dibutuhkan
oleh suatu masyarakat untuk tahap prasyarat tinggal landas.
3. Tinggal landas (Lepas Landas)
Tahapan
ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik
utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang
berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti,
industri tekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung
pembangunan. Secara umum “tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga
dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak
pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke-17. Untuk
mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai tahap tinggal landas
atau belum, Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa tinggal landas
yaitu:
1. Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen
atau kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Netto atau NNP.
2. Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi.
3. Adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan
kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan
eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus
terjadi.
4. Menuju Kedewasaan
Kedewasaan
pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40 hingga
60 persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi
baru, misalnya industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan
konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan
ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan
ini berlangsung sejak tahun 1900.
Kedewasaan
dimulai ketika perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi
teknik-tiknik produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi.
Yang diproduksikan bukan saja terbatas pada barang konsumsi, tetapi juga
barang modal.
Misalnya
saja ekspor dan impor batik di Indonesia, batik di indonsia mempunyai
potensi dan kualitas yang bagus jika dibandingkan dengan impor batik
yang ada di Indonesia, kebanyakan dari Negara Malaysia dan Negara
Srilanka, jadi ekspor batik Indonesia lebih berkualitas dari impor batik
yang ada di Indonesia.
5. Era konsumsi tinggi
Pada
tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan
masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
Terdapat 3 macam tujuan masyarakat atau negara yaitu:
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini
bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.
2. Menciptakan negara kesejahteraan dengan cara mengusahakan terciptanya
pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang
progresif
3. Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula barang yang tahan lama dan barang mewah.
Komentar
Posting Komentar